Puisitersebut merupakan bentuk dari ungkapan hati pengarang mengenai ketulusan cintanya terhadap sosok gadis yang diceritakan. Chairil Anwar menggambarkan sosok 'aku' sebagai sosok yang kesepian, namun dengan kehadiran gadis tersebut, ia dapat merasakan kebahagiaan tiada tara. (2012). Penyimpangan Gramatikal pada Puisi "Sajak Putih" Karya Peranantipografi dalam puisi adalah untuk menampilkan aspek artistik visual dan untuk menciptakan nuansa makna tertentu. Puisi "sia-sia" karya Chairil Anwar memiliki tipografi yang teratur yakni rata kiri. Namun, tidak konsisten (semi konsisten) dari segi baris. Puisi ini terdiri dari 4 bait yang tiap baitnya berbeda jumlah barisnya. PuisiAku (Chairil Anwar)Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya ter PuisiMesjid Karya Chairil Anwar : Kata "Aku" disini adalah penulis (Chairil Anwar". Kata "Dia" atau "Ia" adalah "Tuhan". Kupanggil/kusebut Tuhan (Allahu Akbar), maka penulis merasakan kehadiran Tuhan. Sang penulis merasa jika Dirinya dilihat oleh Tuhan. Kekuatan suci dari Tuhan menerangi Diri penulis. Untukmengenang Chairil, berikut 25 puisi karya Chairil Anwar yang sarat makna. 1. Nisan (Oktober 1942) Untuk nenekanda. Bukan kematian benar menusuk kalbu. Keridlaanmu menerima segala tiba. Tak kutahu setinggi itu atas debu. dan duka maha tuan bertakhta. 2. 4j4r.

makna dari puisi aku karya chairil anwar